LMS IDN - Cisco Dasar

 


Mempelajari Cisco Dasar melalui LMS IDN


Cisco Systems, Inc. adalah perusahaan teknologi informasi yang fokus pada pengembangan, produksi, dan penjualan perangkat jaringan. Peran Cisco sangat vital dalam infrastruktur jaringan global, baik skala kecil maupun besar.

  • Produk Cisco: Cisco menawarkan berbagai perangkat jaringan, antara lain:
    • Switches: Perangkat yang menghubungkan beberapa perangkat dalam satu jaringan lokal (LAN).
    • Routers: Perangkat yang menghubungkan beberapa jaringan dan meneruskan data antar jaringan.
    • Perangkat Keamanan: Meliputi firewall, Email Security Appliance (ESA), Web Security Appliance (WSA), Firepower, dan Intrusion Prevention System (IPS) untuk melindungi jaringan dari ancaman.
    • Perangkat VOIP: Perangkat untuk komunikasi suara melalui jaringan IP.
    • Datacenter (UCS/Nexus Switches): Perangkat dan solusi untuk pusat data.
    • Wireless (WLC, AP): Perangkat untuk jaringan nirkabel, termasuk Wireless LAN Controller (WLC) dan Access Point (AP).
  • Internetwork Operating System (IOS): Cisco menggunakan berbagai sistem operasi untuk perangkatnya, disesuaikan dengan kebutuhan dan skala jaringan:
    • IOS (umum): Sistem operasi yang umum digunakan pada perangkat Cisco.
    • IOS XE (enterprise network): Digunakan untuk jaringan perusahaan skala besar.
    • IOS XR (ISP Network): Dirancang untuk jaringan penyedia layanan internet (ISP).
    • NX-OS (data center network): Digunakan untuk jaringan pusat data.


Sertifikasi Cisco

Sertifikasi Cisco adalah program sertifikasi profesional di bidang jaringan komputer yang diakui secara internasional. Sertifikasi ini membuktikan kompetensi dan keahlian seorang profesional jaringan dalam mengelola dan mengoperasikan perangkat Cisco.

  • Tingkatan Sertifikasi Cisco: Sertifikasi Cisco memiliki beberapa tingkatan, mulai dari yang paling dasar hingga yang paling ahli:
    1. Entry Level: Tingkat awal, cocok untuk pemula yang ingin memulai karir di bidang jaringan.
    2. Associate: Tingkat menengah, membuktikan pemahaman dasar tentang jaringan.
    3. Specialist: Sertifikasi khusus pada bidang tertentu dalam jaringan.
    4. Professional: Tingkat lanjutan, menunjukkan keahlian yang mendalam dalam bidang jaringan.
    5. Expert: Tingkat tertinggi, membuktikan penguasaan yang sangat ahli dalam bidang jaringan.


Cisco Packet Tracer

Cisco Packet Tracer adalah perangkat lunak simulator jaringan yang dikembangkan oleh Cisco Systems. Perangkat lunak ini banyak digunakan untuk pembelajaran, pelatihan, dan simulasi jaringan komputer. Packet Tracer memungkinkan pengguna untuk merancang, membangun, dan menguji jaringan virtual tanpa perlu perangkat fisik.

  • Fungsi Packet Tracer:
    • Pembelajaran dan Pelatihan: Membantu siswa dan pengajar memahami konsep jaringan dan berlatih konfigurasi perangkat Cisco.
    • Simulasi Jaringan: Memungkinkan pengujian dan simulasi berbagai skenario jaringan sebelum diimplementasikan di dunia nyata.
  • Cara Menggunakan Packet Tracer: Untuk menggunakan Packet Tracer, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
    1. Mendaftar Akun Cisco (www.cisco.com): Membuat akun di situs web Cisco.
    2. Mendaftar Akun NetAcad (www.netacad.com): Mendaftar di Cisco Networking Academy (NetAcad). NetAcad menyediakan kursus dan sumber daya pembelajaran Cisco, termasuk akses ke Packet Tracer.
    3. Mengunduh dan Memasang Cisco Packet Tracer: Setelah terdaftar di NetAcad, pengguna dapat mengunduh dan memasang perangkat lunak Packet Tracer.


Cisco Systems adalah pemain kunci dalam industri jaringan komputer. Melalui berbagai produk, sistem operasi, dan program sertifikasinya, Cisco telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan dan penerapan teknologi jaringan. Cisco Packet Tracer sebagai simulator jaringan yang powerful menjadi alat yang sangat berharga bagi siapa saja yang ingin mempelajari dan memahami jaringan komputer. Dengan mengikuti langkah-langkah pendaftaran yang tepat, siapa pun dapat mengakses dan memanfaatkan Packet Tracer untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang jaringan.


Praktik Menggunakan Simulasi Cisco Packet Tracer

1. Membuat rangkaian sederhana:
  • Tujuan: Membangun topologi jaringan dasar yang terdiri dari switch dan beberapa perangkat end-user (PC).
  • Langkah-langkah:
    1. Buka Cisco Packet Tracer.
    2. Pada panel perangkat di bagian bawah layar, pilih kategori "Network Devices".
    3. Pilih jenis switch yang diinginkan (misalnya, 2960 Switch) dan drag ke area kerja.
    4. Pilih kategori "End Devices" dan drag beberapa PC (misalnya, PC-0 dan PC-1) ke area kerja.
    5. Pilih ikon "Connections" (gambar petir) di panel bawah.
    6. Pilih kabel "Copper Straight-Through".
    7. Klik pada PC-0 dan hubungkan ke salah satu port di switch (misalnya, FastEthernet0/1).
    8. Ulangi langkah 7 untuk PC-1 dan hubungkan ke port switch yang berbeda (misalnya, FastEthernet0/2).
  • Deskripsi: Langkah ini membangun fondasi jaringan dengan menghubungkan perangkat-perangkat secara fisik menggunakan kabel.

2. Melakukan konfigurasi hostname dan password pada perangkat switch:
  • Tujuan: Memberikan nama yang mudah diingat ke switch dan mengamankan akses ke mode privileged.
  • Langkah-langkah:
    1. Klik pada switch untuk membuka jendela konfigurasinya.
    2. Pilih tab "CLI" (Command Line Interface).
    3. Tekan Enter untuk masuk ke user mode.
    4. Ketik enable dan tekan Enter untuk masuk ke privileged mode.
    5. Ketik configure terminal atau conf t dan tekan Enter untuk masuk ke global configuration mode.
    6. Ketik hostname <nama_switch> (misalnya, hostname Switch0) dan tekan Enter untuk mengubah nama switch.
    7. Ketik enable password <password> (misalnya, enable password cisco) dan tekan Enter untuk mengatur password yang dienkripsi untuk akses privileged mode.
    8. Ketik enable secret <password> (misalnya, enable secret cisco) dan tekan Enter untuk mengatur password yang dienkripsi untuk akses privileged mode.
    9. Perbedaan dari enable password dan enable secret adalah karakter passwordnya akan tampak jika menggunakan perintah enable password, sedangkan untuk enable secret karakter passwordnya akan di hidden. Apabila menambahkan config dari keduanya, password yang digunakan adalah password pada config "Enable Secret".
  • Deskripsi: Langkah ini penting untuk identifikasi perangkat dan keamanan jaringan. enable secret lebih disarankan daripada enable password karena password dienkripsi.

3. Melakukan konfigurasi pesan masuk ke perangkat switch:
  • Tujuan: Menampilkan pesan saat seseorang mengakses switch, biasanya berisi informasi peringatan atau disclaimer.
  • Langkah-langkah:
    1. Pastikan masih berada di global configuration mode.
    2. Ketik #banner motd  x <pesan>  x (misalnya, banner motd x Dilarang Akses Tanpa Izin x) dan tekan Enter. Tanda x digunakan sebagai pembatas pesan.
  • Deskripsi: MOTD memberikan informasi penting kepada pengguna yang mencoba mengakses perangkat.


4. Pengecekan hasil konfigurasi perangkat switch:
  • Tujuan: Memastikan konfigurasi yang telah dilakukan berhasil diterapkan.
  • Langkah-langkah:
    1. Keluar dari global configuration mode dengan mengetik exit beberapa kali hingga kembali ke privileged mode (ditandai dengan prompt Switch#).
    2. Ketik show running-config dan tekan Enter untuk melihat konfigurasi yang sedang berjalan. Periksa apakah hostname, password terenkripsi (ditampilkan sebagai *******), dan MOTD sudah sesuai.
    3. Ketik exit untuk keluar dari privileged mode.
    4. Tekan Enter lagi. Perhatikan pesan MOTD yang ditampilkan.
  • Deskripsi: Langkah ini memverifikasi bahwa konfigurasi telah tersimpan dengan benar di memori RAM (running-config).


5. Menyimpan hasil konfigurasi perangkat switch:
  • Tujuan: Menyimpan konfigurasi ke NVRAM (Non-Volatile RAM) agar konfigurasi tetap ada meskipun switch di-restart.
  • Langkah-langkah:
    1. Pastikan berada di privileged mode.
    2. Ketik copy running-config startup-config dan tekan Enter.
  • Deskripsi: Perintah ini menyalin konfigurasi yang sedang berjalan (running-config) ke konfigurasi startup (startup-config).


6. Melakukan konfigurasi IP Address pada PC-0 dan PC-1 :
  • Tujuan: Memberikan alamat IP unik ke setiap PC agar dapat berkomunikasi dalam jaringan.
  • Langkah-langkah:
    1. Klik pada PC-0.
    2. Pilih tab "Desktop".
    3. Klik "IP Configuration".
    4. Pilih "Static".
    5. Isikan "IP Address" (misalnya, 192.168.1.1), "Subnet Mask" (misalnya, 255.255.255.0), dan "Default Gateway" (misalnya, 192.168.1.254, jika ada router).
    6. Ulangi langkah 1-5 untuk PC-1, berikan IP Address yang berbeda dalam subnet yang sama (misalnya, 192.168.1.2).
  • Deskripsi: Konfigurasi IP ini memungkinkan PC untuk saling berkomunikasi dalam jaringan lokal.


7. Pengujian koneksi antar kedua PC :
  • Tujuan: Memverifikasi konektivitas antar PC dengan mengirimkan paket ICMP (ping).
  • Langkah-langkah:
    1. Klik pada PC-0.
    2. Pilih tab "Desktop".
    3. Klik "Command Prompt".
    4. Ketik ping <IP_address_PC-1> (misalnya, ping 192.168.1.2) dan tekan Enter.
    5. Perhatikan hasilnya. Jika berhasil, akan muncul balasan "Reply from..." yang menunjukkan koneksi berhasil. Jika gagal, akan muncul pesan "Request timed out" atau "Destination host unreachable".
    6. Ulangi langkah 1-5 di PC-1 untuk melakukan ping ke PC-0.
  • Deskripsi: Ping adalah perintah dasar untuk menguji konektivitas jaringan. Balasan yang sukses menunjukkan bahwa kedua PC dapat berkomunikasi melalui switch.

Komentar