LMS IDN - PNETLab Dasar



LMS ID-Networkers:
SIMULASI JARINGAN DENGAN PNETLab


Link Video Pembelajaran:



PNETLab (Packet Network Emulator Tool Lab) adalah sebuah platform perangkat lunak yang dirancang untuk mensimulasikan dan mengemulasi jaringan komputer. Ia menyediakan lingkungan virtual yang memungkinkan pengguna untuk merancang, menguji, dan mempelajari topologi jaringan yang kompleks tanpa memerlukan perangkat keras fisik yang mahal. PNETLab dapat diakses melalui antarmuka berbasis web, sehingga memudahkan pengguna untuk mengelola dan berinteraksi dengan simulasi jaringan mereka.


Tujuan Course:
  1. Mengerti macam-macam simulasi jaringan.
  2. Bisa menambahkan perangkat jaringan di PNETLab
  3. Bisa melakukan simulasi jaringan dengan PNETLab
  4. Bisa export import Lab
  5. Menggunakan PNETLab untuk training.

Mengapa Perlu Menggunakan PNETLab:
  • Gratis dan Open-Source: PNETLab tersedia secara gratis dan kode sumbernya terbuka, memberikan fleksibilitas dan aksesibilitas bagi pengguna.
  • Mudah digunakan: Antarmuka yang intuitif dan berbasis web memudahkan pengguna untuk mengoperasikan dan mengelola simulasi jaringan.
  • Multi platform: Dapat diinstal dan dijalankan di berbagai sistem operasi, memberikan fleksibilitas bagi pengguna dengan preferensi sistem yang berbeda.
  • Fitur lengkap: Menyediakan berbagai fitur yang dibutuhkan untuk simulasi jaringan yang komprehensif, termasuk dukungan berbagai vendor dan sistem operasi jaringan.
  • Multi user dan session: Mendukung penggunaan oleh banyak pengguna secara bersamaan dan memungkinkan pengelolaan sesi yang berbeda.
  • Web Base: Akses melalui browser web mempermudah pengelolaan dan akses lab dari mana saja.
  • Bisa download Lab: Memungkinkan pengguna untuk mengunduh dan menggunakan lab yang telah dibuat oleh pengguna lain, memfasilitasi pembelajaran kolaboratif.
  • Cocok untuk belajar dan pelatihan: Ideal untuk pembelajaran konsep jaringan, persiapan sertifikasi, dan pelatihan profesional.

Cata Instal PNETLab:
  1. Registrasi di website PNETLab (www.pnetlab.com): Langkah pertama adalah membuat akun di situs resmi PNETLab. Proses ini biasanya melibatkan pengisian formulir pendaftaran dengan informasi seperti nama, alamat email, dan kata sandi. Setelah mendaftar, mungkin perlu memverifikasi akun melalui email yang dikirimkan.

  2. Unduh PNETLab: Setelah registrasi, perlu mengunduh file PNETLab. Tautan s.id/pnetlab merupakan tautan pendek (shortlink) yang mengarah ke halaman unduhan PNETLab. Di halaman unduhan ini, akan menemukan file OVA (Open Virtual Appliance) yang merupakan format image virtual machine yang umum digunakan.

  3. Import ke platform virtualisasi (VMware/ESXi/PROXMOX/Vbox): File OVA yang telah diunduh kemudian diimpor ke salah satu platform virtualisasi berikut:

    • VMware: VMware Player (gratis untuk penggunaan pribadi), VMware Workstation Pro (berbayar), atau VMware ESXi (untuk server).
    • ESXi: VMware ESXi adalah hypervisor bare-metal yang biasanya diinstal langsung di server fisik.
    • PROXMOX: Proxmox VE adalah platform virtualisasi open-source yang berbasis KVM dan LXC.
    • VirtualBox (Vbox): Oracle VirtualBox adalah perangkat lunak virtualisasi open-source yang gratis dan dapat diinstal di berbagai sistem operasi.

    Proses import berbeda-beda tergantung platform yang digunakan, tetapi umumnya melibatkan langkah-langkah berikut:

    • Buka aplikasi virtualisasi.
    • Pilih opsi "Import Appliance" atau yang serupa.
    • Pilih file OVA PNETLab yang telah diunduh.
    • Konfigurasi pengaturan virtual machine (VM) jika diperlukan.
  4. Edit VM (Network, hardisk, memory, CPU): Setelah diimpor, perlu mengkonfigurasi pengaturan VM PNETLab. Beberapa pengaturan penting yang perlu diperhatikan adalah:

    • Network (Jaringan): Konfigurasi jaringan sangat penting agar PNETLab dapat diakses. Mungkin perlu memilih mode jaringan yang tepat, seperti Bridged, NAT, atau Host-only, tergantung kebutuhan. Mode Bridged biasanya disarankan jika ingin PNETLab memiliki alamat IP yang sama dengan jaringan fisik.
    • Hardisk (Hard Disk): Pastikan alokasi ruang hardisk cukup untuk menyimpan image perangkat jaringan dan konfigurasi lab.
    • Memory (RAM): Alokasikan memori yang cukup agar PNETLab dan perangkat virtual di dalamnya dapat berjalan dengan lancar. Semakin banyak perangkat yang simulasikan, semakin banyak memori yang dibutuhkan.
    • CPU (Prosesor): Alokasikan inti CPU yang cukup untuk kinerja yang optimal.
  5. Akses PNETLab via Browser: Setelah VM dihidupkan dan pengaturan jaringan dikonfigurasi dengan benar, dapat mengakses PNETLab melalui browser web dengan mengetikkan alamat IP VM PNETLab. Alamat IP ini dapat dilihat di konsol VM atau melalui konfigurasi jaringan di sistem operasi host.


Fitur-Fitur PNETLab:
  • Offline Version: PNETLab dapat digunakan secara offline dengan fitur lengkap seperti versi online, dan tetap gratis. Ini memungkinkan untuk bekerja dengan simulasi jaringan bahkan tanpa koneksi internet.
  • Price: PNETLab adalah platform gratis. Ini merupakan salah satu keunggulan utama, memungkinkan pengguna mengakses fitur-fitur canggih tanpa biaya.
  • Lab Store: Tempat berbagi lab secara online dengan pengguna lain, dapat mengunduh lab yang telah dibuat oleh komunitas dan juga membagikan lab yang dibuat.
  • Device Store: Memudahkan pengunduhan perangkat (misalnya image router, switch) hanya dengan satu klik. Ini sangat menghemat waktu dalam menyiapkan lingkungan simulasi.
  • IOS (Cisco, Juniper, Arista...): Image sistem operasi perangkat jaringan dari berbagai vendor (seperti Cisco, Juniper, Arista) sudah termasuk dalam lab yang diunduh dari store. Ini mempermudah pembelajaran karena tidak perlu mencari dan mengunggah image secara manual.
  • Docker Integrated: Integrasi dengan Docker memungkinkan penggunaan container Docker dalam lab. Ini membuka kemungkinan untuk mensimulasikan layanan dan aplikasi berbasis container.
  • User's roles: Mendukung peran pengguna sebagai Admin dan User, dengan hak akses yang berbeda. Ini berguna untuk manajemen lab dalam lingkungan kolaboratif.
  • Learning Center: Menyediakan fitur lengkap untuk pembelajaran, perlu memeriksa tautan yang disediakan untuk detail lebih lanjut.
  • Lab Timer: Fitur timer untuk pelatihan lab. Berguna untuk mengatur waktu pengerjaan latihan atau simulasi.
  • Lab Task (workbook): Memungkinkan penambahan workbook dalam format PDF atau HTML ke dalam file lab. Ini memfasilitasi pembelajaran terstruktur dengan panduan dan instruksi yang terintegrasi.
  • Running Lab Management: Pengguna dapat menjalankan lebih dari satu lab, dan lab yang sedang berjalan akan ditampilkan di tab manajemen lab yang berjalan. Ini memungkinkan multitasking dan pengelolaan beberapa simulasi sekaligus.
  • Unlimited node per Lab: Jumlah perangkat (node) yang dapat ditambahkan dalam satu lab tidak terbatas. Ini memungkinkan pembuatan topologi jaringan yang sangat kompleks.
  • Wireshark Capture: Integrasi dengan Wireshark (baik lokal maupun Docker) untuk menganalisis traffic jaringan dalam simulasi. Ini penting untuk troubleshooting dan pemahaman protokol jaringan.
  • Telnet: Menyediakan akses Telnet (lokal dan melalui konsol HTML) ke perangkat dalam lab.
  • Hot connections: Koneksi interface node secara langsung. Kemungkinan ini merujuk pada fitur yang mempermudah koneksi antar perangkat dalam lab.
  • NAT Cloud: Integrasi dengan PNETLab NAT Cloud. Ini memungkinkan perangkat dalam lab untuk terhubung ke internet melalui NAT.
  • Multi startup configuration per lab: Memungkinkan konfigurasi awal yang berbeda untuk setiap lab. Ini berguna untuk menguji berbagai skenario konfigurasi.
  • Custom Image template: Memberikan opsi untuk menggunakan template image kustom sesuai kebutuhan.
  • Link design feature: Memberikan opsi untuk mengubah warna dan gaya koneksi antar perangkat dalam lab.
  • Rich integrated text editor: Menyediakan editor HTML yang kaya fitur untuk pengelolaan teks dan objek dalam lab.
  • Admin user option to join in other user labs: Admin dapat bergabung ke lab yang sedang dikerjakan pengguna lain dalam sesi paralel.
  • Admin user option to open a parallel console session to other user nodes: Admin dapat membuka sesi konsol paralel ke node yang sedang digunakan pengguna lain.
  • Running labs and nodes management: Admin dapat mengelola lab dan node yang sedang dijalankan pengguna lain, seperti bergabung atau menghentikan lab atau node.
  • Info about HDD/labs use per user, User into web GUI: Memberikan informasi tentang penggunaan sumber daya HDD per pengguna.
  • Dark Mode: Memungkinkan pengguna untuk mengubah tampilan lab ke mode gelap atau terang.
  • 3D Model: Memungkinkan tampilan lab dalam mode 3D.
  • Change the size of the node icon: Memungkinkan pengguna untuk mengubah ukuran ikon node di dalam lab.
  • Proxy Configuration: Menyediakan konfigurasi proxy di PNETLab.
  • Change the Label position: Memungkinkan perubahan posisi label pada objek di dalam lab.
  • Manage RAM, CPU, HDD: Memungkinkan pengelolaan RAM, CPU, dan HDD untuk setiap Node, Pengguna, dan Lab.
  • Limit RAM, CPU, HDD: Memungkinkan pembatasan RAM, CPU, dan HDD untuk setiap Pengguna, mencegah penggunaan sumber daya berlebihan.
  • Beautiful Icons: Memungkinkan pengguna untuk menambahkan lebih banyak ikon.

Fitur-fitur Utama Learning Center:

  • Banyak orang dapat login di satu Box PNETLab: Ini berarti satu instalasi PNETLab dapat diakses oleh banyak pengguna secara bersamaan. Ini sangat penting untuk lingkungan kelas atau pelatihan di mana banyak siswa menggunakan sistem yang sama.
  • Banyak orang dapat bergabung dalam sesi Lab yang sama: Lebih dari satu pengguna dapat berpartisipasi dalam sesi lab yang sama secara bersamaan. Ini memungkinkan pembelajaran kolaboratif, di mana siswa dapat bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau memecahkan masalah.
  • Pengaturan izin untuk pengguna berdasarkan Peran: Sistem peran (Role) memungkinkan administrator untuk memberikan izin yang berbeda kepada pengguna berdasarkan peran mereka (misalnya, Instruktur, Siswa). Ini memungkinkan kontrol akses yang lebih baik dan memastikan bahwa hanya pengguna yang berwenang yang dapat melakukan tindakan tertentu.
  • Pengaturan izin untuk setiap lab: Izin dapat diatur untuk setiap lab secara individual. Ini mencakup:
    • Siapa yang dapat Membuka Sesi baru: Menentukan pengguna mana yang diizinkan untuk memulai sesi lab baru.
    • Siapa yang dapat Bergabung dengan Sesi: Menentukan pengguna mana yang diizinkan untuk bergabung dengan sesi lab yang sudah ada.
    • Siapa yang dapat mengedit Lab: Menentukan pengguna mana yang diizinkan untuk memodifikasi konfigurasi lab.
  • Mengunci Lab: Fitur ini memungkinkan penguncian lab untuk mencegah perubahan lebih lanjut. Ini berguna setelah lab selesai dikonfigurasi atau selama ujian/evaluasi.
  • Memantau Lab untuk Admin: Administrator memiliki kemampuan untuk memantau aktivitas di dalam lab, termasuk melihat siapa yang sedang aktif, apa yang sedang mereka kerjakan, dan memecahkan masalah jika diperlukan.

PNETLab Mode Online:
  • Membutuhkan koneksi internet: Untuk menggunakan mode ini, perangkat Anda harus terhubung ke internet.
  • Membutuhkan registrasi: Anda perlu membuat akun di PNETLab untuk menggunakan mode online.
  • Mendukung fungsi penuh PNETLab: Semua fitur PNETLab tersedia dalam mode ini.
  • Dapat mengunduh dan menggunakan semua Lab di Store: Anda dapat mengakses dan menggunakan semua lab yang tersedia di Lab Store PNETLab.
  • Dapat membagikan atau menjual lab ke Store: Anda dapat berkontribusi dengan membagikan lab yang Anda buat, bahkan menjualnya di store.
  • Batasan 10 akun (dapat ditingkatkan): Secara default, Anda memiliki batasan 10 akun yang dapat terhubung, tetapi batasan ini dapat ditingkatkan.

PNETLab Mode Offline:
  • Tidak membutuhkan koneksi internet: Anda dapat menggunakan PNETLab tanpa koneksi internet.
  • Tidak membutuhkan registrasi: Anda tidak perlu membuat akun. Anda dapat langsung login dengan akun default: admin/pnet.
  • Mendukung fungsi penuh PNETLab: Meskipun offline, Anda tetap dapat menggunakan sebagian besar fitur PNETLab.
  • Hanya dapat mengunduh dan menggunakan Open Labs (Lab dengan tanda "Open" di atasnya) di Store: Anda hanya dapat mengakses lab yang ditandai sebagai "Open" di Lab Store. Lab ini biasanya lab yang gratis dan boleh dibagikan.
  • Tidak dapat membagikan atau menjual lab ke Store: Anda tidak dapat membagikan atau menjual lab yang Anda buat di store dalam mode offline.
  • Batasan 10 akun (dapat ditingkatkan tetapi membutuhkan internet): Sama seperti mode online, ada batasan 10 akun. Untuk meningkatkan batasan ini, Anda tetap membutuhkan koneksi internet.


PRAKTIK DASAR PNETLab

1. Login PNETLab Mode Offline:


2. Menambah Pengguna PNETLab Melalui User Management:


3. Menambah Role Workspace PNETLab Melalui Role Management:


4. Menambahkan Pengguna Sesuai dengan Role yang Sudah Dibuat melalui User Management:


5. Menambahkan Lab Baru pada Workplace:

6. Menambahkan Image Perangkat Jaringan pada Lab:
a. Download Dari Official website perangkat, seperti
(mikrotik.com, cisco.com, juniper.net, Fortinet.com)
b. Download dari link unetlab.cloud
c. Download dari link s.id/pnetlab (khusus course ini)
Jika telah mengunduh, masukan image tersebut dalam satu folder

7. Menginstall dan Login WinSCP:

8. Mengimpor Image Perangkat Jaringan ke PNETLab:
Salin folder Image Perangkat Jaringan yang ingin digunakan ke folder /opt/unetlab/addons/qemu/

9. Menambahkan Node Baru di Lembar Kerja:
Klik kanan pada lembar kerja kosong -> Pilih menu "Node" -> Pilih node yang ingin ditambahkan

10. Membuat Topologi Jaringan Sederhana:
Jaringan terdiri dari PC yang dihubungkan dengan internet melalui MikroTik Router

11. Setting MikroTik dengan WinBox:
Setting List IP Address untuk tiap interface

Setting DHCP Client pada ether1 (interface yang terhubung ke internet)

Setting DHCP Server pada ether2 (interface yang menghubungkan router dengan PC)

Setting NAT Firewall pada interface ether1 untuk meneruskan paket data dari PC ke Internet

12. Pengujian koneksi melalui PC:



# Menambahkan Image Node Perangkat Jaringan Melalui CLI

1. Menginstal ishare2 pada PNETLab agar dapat berbagi dan mengunduh lab topology, dengan menjalankan perintah berikut pada CLI PNETLab:
a. Instal git:"sudo apt update && sudo apt install git -y"
b. Clone repositori ishare2: "git clone https://github.com/pnetlabrepo/ishare2.git"
c. Masuk ke direktori isahre2: "cd ishare2"
d. Berikan izin eksekusi pada skrip ishare2: "chmod +x ishare2"
e. Pindahkan skrip ke direktori sistem agar bisa dijalankan dari mana saja: "sudo mv ishare2 /usr/sbin/"
f. Cek apakah ishare2 dapat berjalan: "ishare2 help"

2. Menambahkan Image Node pada PNETLab dapat menjalankan perintah berikut:
a. Cari nama Image Node yang tepat: "ishare2 search <nama_image>", contoh: "ishare2 search mikrotik"
b. Unduh Image Node yang dibutuhkan: "ishare2 pull <ID_Image>", contoh: "ishare2 pull mikrotik-7.6".

3. Untuk mengaktifkan Image Node yang telah di tambahkan dapat melakukan langkah berikut:
a. Buka PNETLab web, buka menu System > System Setting > Fix Permission
b. Buka menu Main > Open Lab > klik kanan lembar kerja > klik Node, cek apakah image node baru sudah tersedia.


# Langkah-Langkah Konfigurasi MikroTik Router dengan Mode CLI:

1. Konfigurasi IP Address: "ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1"
2..Konfigurasi Default Gateway: "ip route add gateway=192.168.1.254"
3. Konfigurasi DNS: "ip dns set servers=8.8.8.8,8.8.4.4"
4. Konfigurasi HDCP Client:
    "ip dhcp-client add interface=ether1"
4. Konfigurasi DHCP Server:
    "ip pool add name=dhcp_pool ranges=192.168.88.10-192.168.88.50"
    "ip dhcp-server add address-pool=dhcp_pool interface=ether1 lease-time=1d name=dhcp1"
    "ip dhcp-server network add address=192.168.88.0/24 gateway=192.168.88.1"
5. Konfigurasi NAT: "ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade"
6. Menyimpan Konfigurasi :
    "system backup save name=backup1"
    "system backup save"
7. Memeriksa Konfigurasi: "export"
8. Memuat Konfigurasi: "system backup load name=backup1"

Komentar