PANDI WEBINAR: Strategi Bisnis melalui Media Digital


PANDI WEBINAR
“Strategi Bisnis melalui Media Digital”

Oleh:
Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI)
Bersama:
Universitas Narotama


Rabu, 19 Maret 2024
via Zoom Meeting



PANDI Trainer C
ollaboration
Sebuah program pelatihan yang diselenggarakan oleh PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia) akan membahas alur proses untuk melatih para pelatih. Program ini menekankan pada kebebasan berekspresi, yang tercermin dari slogan yang diusung. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas para pelatih dalam menyampaikan materi, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang internet dan teknologi digital.


Proses pelatihan untuk menjadi pelatih dimulai dengan pengumpulan portofolio dari kandidat yang menunjukkan karya atau pengalaman mereka. Selanjutnya, dilakukan seleksi terhadap kandidat berdasarkan portofolio yang telah dikumpulkan. Kandidat yang lolos seleksi akan mengikuti wawancara untuk menggali lebih dalam mengenai keterampilan dan pengalaman mereka. Tahap terakhir adalah kesepakatan, di mana jadwal kegiatan pelatihan, materi, honor, dan penunjukan pelatih ditetapkan. Seluruh rangkaian proses ini berada di bawah naungan Akademi Pelatih.

Proses pengajuan kegiatan pelatihan dimulai dengan pengajuan proposal oleh pelatih, yang harus dilakukan tujuh hari sebelum acara. Proposal tersebut mencakup tema kegiatan, jumlah peserta, jadwal dan durasi pelatihan, materi yang akan diajarkan, serta metodologi pelatihan yang akan digunakan. Proposal ini kemudian ditinjau oleh pihak penyelenggara. Jika disetujui, kegiatan dapat dilanjutkan. Jika tidak, proposal perlu diperbaiki. Setelah disetujui, pelatih melaksanakan kegiatan sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Setelah kegiatan selesai, pelatih mengirimkan laporan yang mencakup dokumentasi, daftar narasumber, daftar peserta, dan dokumentasi peserta. Sebagai bentuk apresiasi, pelatih akan menerima insentif dari penyelenggara.

Program Akademi Pelatih tahun 2025 menawarkan struktur keuntungan berjenjang berdasarkan jumlah peserta dalam sesi pelatihan daring dan luring. Untuk sesi daring, pelatih akan menerima honor sebesar Rp750.000 jika jumlah peserta antara 50 hingga 100 orang. Honor meningkat menjadi Rp1.000.000 untuk 100 hingga 500 peserta, Rp1.500.000 untuk 500 hingga 1000 peserta, dan Rp2.000.000 untuk lebih dari 1000 peserta. Untuk sesi luring, honor yang sama berlaku dengan rentang jumlah peserta yang berbeda, yaitu Rp750.000 untuk 25 hingga 40 peserta, Rp1.000.000 untuk 41 hingga 50 peserta, Rp1.500.000 untuk 51 hingga 75 peserta, dan Rp2.000.000 untuk lebih dari 75 peserta





DIGITAL BUSSINESS & MARKETING STRATEGY
Oleh: Bapak Alexander Machicky Mayestino, S.T., M.MT. (Dosen Universitas Narotama)
Membahas tentang strategi yang digunakan dalam dunia bisnis dan pemasaran yang memanfaatkan teknologi digital atau elektronik. Materi yang disampaikan mencakup berbagai aspek penting dalam menjalankan bisnis dan pemasaran di era digital, seperti pemanfaatan platform online, analisis data digital, strategi konten, dan teknik pemasaran digital lainnya. Materi ini ditujukan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai bagaimana mengoptimalkan potensi teknologi digital dalam mencapai tujuan bisnis dan pemasaran. Alexander Machicky Mayestino, sebagai pembicara, akan membagikan wawasan dan pengalamannya dalam menerapkan strategi-strategi tersebut, dengan harapan dapat memberikan inspirasi dan pengetahuan yang bermanfaat.

Kata "business" berasal dari bahasa Inggris Pertengahan "bisines," yang berarti "keadaan sibuk" atau "aktivitas." Kata ini sendiri berasal dari kata "busy," yang berarti "sibuk." Dalam konteks yang lebih luas, "business" merujuk pada aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan untuk mencari keuntungan. Seiring waktu, istilah ini berkembang untuk mencakup berbagai kegiatan komersial, industri, dan profesional yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan.
Konsep bisnis elektronik (e-business) didefinisikan secara berbeda oleh beberapa ahli. Menurut Strauss-Frost, e-business merupakan gabungan dari e-commerce, intelijen bisnis, manajemen hubungan pelanggan, manajemen rantai pasokan, dan perencanaan sumber daya perusahaan. Sementara itu, Kalakota-Robinson dalam buku "E-Business" mereka, mendefinisikan e-business sebagai gabungan dari manajemen rantai pasokan, manajemen hubungan pelanggan, manajemen rantai penjualan, nada pengetahuan, perencanaan sumber daya perusahaan, dan pengadaan elektronik. Kedua definisi ini menunjukkan bahwa e-business melibatkan berbagai komponen penting dalam menjalankan bisnis secara elektronik, meskipun dengan penekanan yang sedikit berbeda


Berikut penjelasan dari macam-macan variabel dalam E-Business tersebut:

EB (E-Business): 
Merupakan singkatan dari Electronic Business, yaitu praktik menjalankan bisnis melalui internet atau jaringan elektronik lainnya. Ini mencakup berbagai aktivitas seperti pembelian dan penjualan online, pemasaran digital, manajemen rantai pasokan, dan layanan pelanggan elektronik.

EC (E-Commerce): 
Merupakan singkatan dari Electronic Commerce, yaitu bagian dari e-business yang fokus pada transaksi komersial online, seperti pembelian dan penjualan produk atau layanan melalui internet.

BI (Business Intelligence): Merupakan singkatan dari Business Intelligence, yaitu penggunaan data dan analisis untuk membantu pengambilan keputusan bisnis. Ini melibatkan pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data untuk memberikan wawasan yang berguna bagi perusahaan.

CRM (Customer Relationship Management): Merupakan singkatan dari Customer Relationship Management, yaitu strategi dan teknologi yang digunakan perusahaan untuk mengelola dan menganalisis interaksi pelanggan dan data sepanjang siklus hidup pelanggan, dengan tujuan meningkatkan hubungan bisnis dengan pelanggan.

SCM (Supply Chain Management):
Merupakan singkatan dari Supply Chain Management, yaitu pengelolaan aliran barang dan jasa, termasuk semua proses yang mengubah bahan mentah menjadi produk akhir. Ini melibatkan koordinasi dan integrasi pemasok, produsen, distributor, dan pengecer.

SeCM (Selling Chain Management):
Merupakan singkatan dari Selling Chain Management, yaitu pengelolaan rantai penjualan, yang fokus pada proses penjualan dan distribusi produk atau layanan kepada pelanggan akhir.

KT (Knowledge Tone):
Merupakan singkatan dari Knowledge Tone, yang mengacu pada nada atau gaya komunikasi yang digunakan dalam berbagi pengetahuan. Ini penting dalam memastikan bahwa informasi yang disampaikan mudah dipahami dan relevan.

ERP (Enterprise Resource Planning):
Merupakan singkatan dari Enterprise Resource Planning, yaitu sistem terintegrasi yang digunakan untuk mengelola dan mengotomatiskan berbagai proses bisnis, seperti keuangan, sumber daya manusia, dan produksi.

EP (E-Procurement):
Merupakan singkatan dari Electronic Procurement, yaitu penggunaan internet untuk pengadaan barang dan jasa. Ini mencakup proses seperti pengajuan permintaan, persetujuan, pemesanan, dan pembayaran

Bisnis digital menawarkan berbagai keuntungan, di antaranya adalah investasi yang lebih rendah dibandingkan bisnis konvensional. Hal ini dikarenakan bisnis digital tidak memerlukan toko fisik atau infrastruktur besar lainnya. Selain itu, bisnis digital juga memberikan fleksibilitas jam kerja, memungkinkan pemilik bisnis untuk bekerja kapan saja dan di mana saja. Jangkauan pasar yang lebih luas juga menjadi salah satu keunggulan utama, karena bisnis digital dapat menjangkau pelanggan di seluruh dunia melalui internet. Dengan demikian, bisnis digital memberikan peluang yang lebih besar untuk pertumbuhan dan ekspansi

Penelitian menunjukkan bahwa biaya untuk mendapatkan konsumen baru enam kali lebih besar daripada mempertahankan konsumen lama. Konsumen yang tidak puas cenderung menyebarkan pengalaman negatif mereka kepada banyak orang. Perusahaan dapat meningkatkan keuntungan secara signifikan dengan biaya minimal melalui pengelolaan hubungan pelanggan yang baik. Peluang penjualan kepada konsumen lama jauh lebih besar dibandingkan dengan konsumen baru. Mayoritas konsumen yang tidak puas akan kembali jika keluhan mereka ditangani dengan cepat. Namun, sebagian besar perusahaan di dunia belum memiliki sistem penjualan dan pelayanan terpadu yang mendukung perdagangan elektronik.

Sebuah sistem produksi digambarkan sebagai proses transformasi dari input menjadi output. Input terdiri dari berbagai elemen seperti tenaga kerja, mesin, modal, bahan baku, metode, informasi, dan waktu. Input-input ini kemudian diproses melalui sebuah "kotak hitam" yang mewakili proses produksi. Output yang dihasilkan dapat berupa barang jadi, layanan, limbah, atau produk lainnya. Sistem ini juga dilengkapi dengan mekanisme umpan balik yang memungkinkan adanya perbaikan dan penyesuaian berkelanjutan dalam proses produksi. Konsep ini menggambarkan sistem input-proses-output (I-P-O) yang berputar, di mana umpan balik digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi.

Sebuah kerangka kerja strategis menggambarkan bagaimana berbagai fungsi bisnis saling berhubungan untuk mencapai tujuan perusahaan. Fungsi-fungsi tersebut meliputi desain dan manufaktur, sumber daya manusia, pembelian dan outsourcing, distribusi, penelitian dan pengembangan, penjualan, dukungan keuangan, dan pemasaran. Semua fungsi ini terhubung dan dipengaruhi oleh strategi kompetisi dan tujuan perusahaan, yang mencakup profitabilitas, pangsa pasar, dan layanan sosial. Kerangka kerja ini, yang didasarkan pada model lima kekuatan kompetitif Porter, membantu perusahaan memahami bagaimana berbagai aspek operasional mereka berkontribusi pada pencapaian tujuan strategis.

Model analisis persaingan bisnis yang diperkenalkan oleh Michael Porter ini menggambarkan lima kekuatan kompetitif yang mempengaruhi daya tarik dan profitabilitas suatu industri. Kekuatan-kekuatan tersebut adalah ancaman pendatang baru, daya tawar pemasok, daya tawar pembeli, ancaman produk atau jasa substitusi, dan persaingan di antara perusahaan yang ada. Model ini juga mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan umum seperti demografi, sosial budaya, politik hukum, dan teknologi, serta faktor-faktor lingkungan industri seperti pemasok, pembeli, dan pesaing. Analisis ini membantu perusahaan memahami dinamika persaingan dan mengembangkan strategi yang efektif untuk mencapai keunggulan kompetitif.

Model rantai nilai Michael Porter menggambarkan aktivitas-aktivitas utama dan pendukung yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan nilai bagi pelanggan. Aktivitas utama meliputi logistik masuk, operasi, logistik keluar, pemasaran dan penjualan, serta layanan. Aktivitas pendukung mencakup infrastruktur perusahaan, manajemen sumber daya manusia, pengembangan teknologi, dan pengadaan. Setiap aktivitas tersebut memiliki tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas, yang pada akhirnya akan menghasilkan margin atau keuntungan bagi perusahaan. Model ini membantu perusahaan memahami di mana mereka dapat menciptakan keunggulan kompetitif dan meningkatkan nilai bagi pelanggan.

Strategi pemasaran yang efektif melibatkan tiga tahapan utama: segmentasi, penargetan, dan pemosisian. Segmentasi adalah proses membagi pasar menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil berdasarkan karakteristik tertentu. Penargetan adalah memilih segmen pasar yang paling potensial untuk dilayani. Pemosisian adalah menciptakan citra atau identitas unik untuk produk atau merek di benak konsumen. Ketiga tahapan ini bekerja bersama-sama untuk memastikan bahwa produk atau layanan yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi target pasar

Evolusi industri telah mengalami empat fase utama. Fase pertama dimulai pada tahun 1784 dengan mekanisasi dan penggunaan tenaga uap serta alat tenun mekanis. Fase kedua dimulai pada tahun 1870 dengan produksi massal, lini perakitan, dan energi listrik. Fase ketiga dimulai pada tahun 1969 dengan otomatisasi, komputer, dan elektronik. Fase keempat, yang dikenal sebagai Industri 4.0, ditandai dengan sistem fisik siber, internet of things, dan jaringan. Setiap fase ini membawa perubahan signifikan dalam cara produksi dan teknologi yang digunakan.

Pemasaran adalah inti dari segala aktivitas bisnis yang sukses. Pemasaran mencakup berbagai aspek penting, dimulai dari riset pasar untuk memahami kebutuhan pelanggan, inovasi produk atau layanan, hingga strategi periklanan yang efektif. Memahami peluang pasar dan mengembangkan konsep merek yang kuat adalah bagian integral dari pemasaran. Solusi yang ditawarkan harus berfokus pada pelanggan dan didukung oleh strategi yang matang. Semua elemen ini bekerja bersama untuk mencapai tujuan pemasaran yang diinginkan.

Evolusi industri telah mengalami empat fase utama. Fase pertama dimulai pada abad ke-18 dengan mekanisasi dan penggunaan tenaga uap untuk produksi mekanis. Fase kedua dimulai pada abad ke-19 dengan produksi massal dan lini perakitan yang membutuhkan tenaga kerja dan energi listrik. Fase ketiga dimulai pada abad ke-20 dengan produksi otomatis menggunakan elektronik dan teknologi informasi. Fase keempat, yang dikenal sebagai Industri 4.0, ditandai dengan produksi cerdas yang menggabungkan internet of things (IoT), teknologi cloud, dan big data. Setiap fase ini membawa perubahan signifikan dalam cara produksi dan teknologi yang digunakan

Solusi pemasaran digital mencakup berbagai aspek penting untuk membangun kehadiran online yang kuat. Hal ini dimulai dengan branding yang efektif, diikuti dengan upaya untuk membuat konten menjadi viral. Pengembangan situs web atau aplikasi yang user-friendly sangat penting, begitu pula dengan strategi penjualan online dan e-commerce. Pemasaran media sosial dan pemasaran konten membantu menjangkau audiens yang lebih luas. Optimalisasi mesin pencari (SEO) dan desain grafis/UI-UX meningkatkan visibilitas dan pengalaman pengguna. Terakhir, produksi video menjadi alat yang ampuh untuk menyampaikan pesan merek.

Elemen-elemen bisnis digital pada tahun 2017 mencakup perjalanan pelanggan digital, titik sentuh digital omnisaluran, fondasi bisnis digital, dan dukungan bisnis digital. Perjalanan pelanggan digital melibatkan pengembangan kebutuhan, penelitian, pemilihan, pembelian, pembelajaran, perbaikan, dan rekomendasi. Titik sentuh digital omnisaluran mencakup pemasaran dan komunikasi digital dan sosial, pencarian, SEO, SEM, situs web perusahaan, aplikasi seluler, komunitas pelanggan, dan API terbuka. Fondasi bisnis digital terdiri dari e-commerce, layanan ekonomi berbagi, platform kolaborasi karyawan, manajemen pengalaman pelanggan, dan jaringan pengembang. Dukungan bisnis digital melibatkan kepemimpinan bisnis digital, arsitektur, keamanan, tata kelola, merek dan konten, manajemen komunitas, agen perubahan, dan analitik data besar.






KEBUTUHAN DIGITALISASI SEMAKIN TINGGI
Oleh: Bapak Miftakhul Islamy Fatahilah (Jagoan Hosting)
Kebutuhan akan digitalisasi semakin meningkat seiring dengan perkembangan zaman. Banyak bisnis yang mengalami pertumbuhan pesat berkat adopsi teknologi digital. Hal ini menunjukkan bahwa digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak bagi perusahaan yang ingin bersaing dan berkembang di era modern

Adaptasi bisnis di era digital menunjukkan dua pola utama. Pola tradisional dimulai dengan pembentukan bisnis fisik, diikuti dengan pembuatan situs web, pengembangan bisnis, dan ekspansi ke media sosial untuk membangun eksistensi digital dan merek. Sebaliknya, pola modern dimulai dengan validasi bisnis di media sosial atau marketplace, diikuti dengan pertumbuhan bisnis, dan kemudian ekspansi ke situs web untuk pengembangan merek lebih lanjut. Kedua pola ini mencerminkan perubahan strategi bisnis dalam merespons perkembangan teknologi dan perilaku konsumen

Contoh Bisnis Digital Melalui Website:


Validasi bisnis online pada tahap awal seringkali memanfaatkan media yang mudah diakses dengan biaya terbatas. Dua pilihan utama adalah media sosial dan marketplace. Media sosial unggul dalam menjangkau audiens yang luas dan meningkatkan kesadaran merek, sementara marketplace menawarkan fitur katalog produk siap pakai serta kemudahan pengelolaan transaksi dan pengiriman. Kedua platform ini memungkinkan bisnis untuk menguji ide dan mendapatkan umpan balik awal dari pasar

Ketika sebuah bisnis online mencapai titik keberhasilan tertentu, ekspansi menjadi langkah penting untuk meraih keuntungan yang lebih besar dan mengembangkan bisnis lebih jauh. Dalam melakukan ekspansi, baik melalui media sosial maupun marketplace, terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Media sosial memiliki keterbatasan dalam mengatur pengalaman pelanggan, ketergantungan pada algoritma, dan rentan terhadap distraksi konsumen. Marketplace, di sisi lain, mengenakan potongan biaya komisi dan biaya tambahan, bergantung pada trafik marketplace, dan juga rentan terhadap distraksi konsumen

Kutipan dari Pak Subiakto P. menggambarkan karakteristik konsumen masa kini. Konsumen di era digital memiliki peran yang beragam, tidak hanya sebagai pembeli, tetapi juga sebagai penyelidik, penentu kebenaran, dan penyampai informasi. Mereka aktif mencari tahu, membandingkan, dan memberikan ulasan tentang produk atau layanan. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen saat ini lebih kritis dan memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap transparansi dan kualitas

Sebuah survei menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen merasa lebih nyaman berbelanja dari bisnis yang memiliki kehadiran di berbagai platform online. Hal ini mengindikasikan bahwa keberadaan bisnis di berbagai platform digital meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan konsumen dalam melakukan pembelian. Dengan demikian, memiliki strategi multi-platform menjadi penting bagi bisnis untuk menjangkau dan melayani konsumen dengan lebih efektif

Ekspansi bisnis online pada akhirnya mengarah pada adopsi website sebagai strategi terintegrasi. Meskipun media sosial dan marketplace memiliki peran penting, website menawarkan keunggulan dalam eksklusivitas pengelolaan konten dan pengalaman pelanggan. Keuntungan website mencakup penghematan biaya komisi dan biaya tambahan, kemampuan menarik trafik organik yang lebih berkualitas, dan menghindari persaingan tinggi dari penjual lain. Dibandingkan dengan Website, di sisi lain, Media Sosial memiliki kekurangan, seperti keterbatasan dalam mengatur pengalaman pelanggan, ketergantungan pada algoritma, dan rentan terhadap distraksi konsumen. Juga pada Marketplace, memiliki kekurangan seperti potongan biaya komisi, ketergantungan trafik, dan juga rentan terhadap distraksi konsumen.

Website memiliki peran penting dalam melengkapi strategi pemasaran digital, bukan menggantikan platform lain. Media sosial efektif untuk membangun kesadaran merek, meskipun konversi yang dihasilkan relatif rendah. Search Engine Optimization (SEO) melalui website terbukti memberikan Return on Investment (ROI) terbaik menurut para pemasar. Trafik langsung ke website menghasilkan konversi tertinggi, menunjukkan pentingnya website sebagai pusat informasi dan transaksi. Marketplace berperan penting dalam tahap akhir pembelian, namun website tetap menjadi elemen kunci dalam membangun kepercayaan dan memberikan informasi lengkap kepada konsumen.

Langkah awal dalam membangun situs web adalah memilih nama domain yang tepat. Nama domain sebaiknya singkat, relevan dengan merek, mudah diingat, dan mudah diketik. Hindari penggunaan tanda hubung yang berlebihan dan nama domain yang terlalu panjang. Cantumkan nama merek dan gunakan nama yang relevan dengan daerah jika diperlukan. Pastikan nama domain yang dipilih belum digunakan oleh pihak lain dan berbeda dari pihak lain agar dapat didaftarkan. Nama domain yang baik akan membangun merek yang terpercaya dan mudah dikenali.

Dalam membangun sebuah situs web, terdapat dua pendekatan utama yang dapat dipilih, yaitu menggunakan Content Management System (CMS) atau membangun situs web secara khusus dengan kerangka kerja (framework). CMS menawarkan kemudahan dalam pengelolaan konten dan seringkali lebih cepat dalam pengembangan, sementara pendekatan khusus memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam desain dan fungsionalitas, namun memerlukan keahlian teknis yang lebih mendalam. Pilihan antara keduanya tergantung pada kebutuhan spesifik, anggaran, dan tingkat keahlian teknis yang tersedia

Membangun situs web untuk branding perusahaan melibatkan beberapa langkah penting. Pertama, tentukan jenis situs web yang ingin dibuat. Kemudian, pilih penyedia hosting dan daftarkan nama domain. Instal Content Management System (CMS) seperti WordPress, dan tambahkan page builder jika diperlukan. Rancang tampilan dan isi konten situs web, pilih tema halaman, dan buat halaman-halaman yang diperlukan. Isi konten dengan teks, gambar, video, dan elemen lainnya, lalu publikasikan situs web tersebut. Proses ini memastikan bahwa situs web yang dibangun sesuai dengan kebutuhan branding perusahaan.

Untuk menciptakan tampilan situs web yang menarik dan meningkatkan pengalaman pengguna, langkah pertama adalah menentukan referensi situs web yang ingin ditiru. Selanjutnya, buat desain yang menarik dan sesuai dengan identitas merek. Untuk mempermudah proses pengembangan, gunakan plugin pembangun situs web seperti Elementor atau Divi. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat menciptakan situs web yang tidak hanya fungsional tetapi juga menarik secara visual bagi pengguna.

Untuk mencapai performa optimal situs web, optimasi adalah kunci. Pastikan untuk menggunakan plugin yang mendukung proses optimasi situs web. Selain itu, konten yang diterbitkan juga memerlukan penilaian. Gunakan plugin pendukung untuk menganalisis artikel secara detail. Langkah-langkah ini penting untuk memastikan situs web berfungsi dengan baik dan konten yang disajikan berkualitas.

Bagi mereka yang baru memulai membangun situs web, ada beberapa tips penting yang perlu diperhatikan. Pertama, situs web memerlukan domain dan hosting agar dapat diakses secara online. Pemeliharaan situs web juga harus dilakukan secara rutin, sehingga pastikan penyedia hosting selalu siap membantu. Kecepatan akses situs web mempengaruhi tingkat konversi, oleh karena itu, situs web harus responsif dan dapat ditampilkan dengan baik di berbagai perangkat. Selain itu, visual yang menarik dapat membuat pelanggan senang, tetapi copywriting yang meyakinkanlah yang akan mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian


Komentar